Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Arsitektur Biologis

Arsitektur Biologis Arsitektur biologis adalah ilmu penghubung antara manusia dan lingkungannya secara keseluruhan. Daftar kata istilah diatas menunjukan hubungan antara arsitektur (pembangunan), bios (kehidupan), serta logos (dunia teratur) secara interdisipliner. Arsitektur biologis diperlukan dalam pembuatan hunian/ bangunan agar bangunan tersebut memiliki jiwa yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Arsitek kini ditantang untuk membuat bangunan yang memiliki konsep arsitektur ekologis sesuai dengan penggunanya dan alam setempat. Hal yang harus diperhatikan yakni bagaimana psikologis, ekologis, enterdisipliner dan teknik yang dipakai dalam arsitektur biologis. Melalui bahan bangunan dapat tercipta arsitektur ekologis, contohnya penggunaan dari bahan yang dapat dibudidaya seperti bambu, kayu, ijuk, rumbia dll. Bahan dari alam seperti tanah, liat, kapur dll. Dalam perencnaannya diperlukan ide, konsep yang matang berdasarkan dari analisis lingkungan,

Isu Arsitektur

Green Architecture dan Suistanable Design   Dewasa kini seringkali terdengan ucapan “ green architecture”. Sebenarnya apa sih green architecture?  Green architecture atau arsitektur hijau merupakan sebuah konsep dengan desain yang mempertanggungjawabkan kelestarian dari lingkungan sekitar dan mempunyai konstruksi yang ramah lingkungan.  Green architecture tidak hanya berfokus kepada fasad bangunan yang ditumbuhi tanaman namun juga harus memiliki konsep bangunan yang hemat energy dan ramah lingkungan. Kunci dalam menciptakan Green Architecture ialah suistanable design . Sebuah desain yang berkelanjutan tidak akan merubah lingkungan dan menguras sumber daya alam yang tidak dapat terbaharukan. Contohnya ialah penggunaan panel surya yang dapat membantu mengurangi konsumsi daya listrik dengan bantuan pasokan sinar matahari. Selain panel surya kini telah dikembangkan penggunaan kaca sebagai pengganti tembok. Salah satu perusahaan Swiss Vitrocsa memb