Konsep konservasi pertama kali dikemukakan oleh Theodore Roosevelt pada tahun 1902. Konservasi berasal dari kata “conservation”, bersumber dari kata con (together) dan servare (to keep, to save) yang dapat diartikan sebagai upaya memelihara milik kita (to keep, to save what we have), dan menggunakan milik tersebut secara bijak (wise use).
• Mengarahkan perkembangan masa kini yang diselaraskan dengan perencanaan masa lalu, tercermin dalam obyek pelestarian.
• Menampilkan sejarah pertumbuhan lingkungan kota, dalam wujud fisik tiga dimensi.
Sumber dan Referensi
http://www.pengertianku.net/2015/08/pengertian-konservasi-dan-tujuannya-serta-manfaatnya.html, diakses 26 Maret 2018
https://raditmahindro.blogspot.co.id/2016/12/hotel-indonesia-history.html, diakses 26 Maret 2018
http://dibalik-kaca.blogspot.co.id/2014/11/47-tahun-berdirinya-hotel-indonesia.html, diakses 26 Maret 2018
https://www.scribd.com/document/359204245/Konservasi-Arsitektur, diakses 26 Maret 2018
http://reyhanzidnyy.blogspot.co.id/2016/03/konservasi-arsitektuk-bangunan-lawang.html, diakses 27 Maret 2018
http://vansugeng.blogspot.co.id/2016/12/tipologi-bangunan-perkantoran.html), diakses 27 Maret 2018
Secara leksikal, konservasi dimaknai sebagai tindakan untuk melakukan perlindungan atau pengawetan; sebuah kegiatan untuk melestarikan sesuatu dari kerusakan, kehancuran, kehilangan, dan sebagainya (Margareta, et al. 2010). Menurut Danisworo (1991), konservasi merupakan upaya memelihara suatu tempat berupa lahan, kawasan, gedung maupun kelompok gedung termasuk lingkungannya. Di samping itu, tempat yang dikonservasi akan menampilkan makna dari sisi sejarah, budaya, tradisi, keindahan, sosial, ekonomi, fungsional, iklim maupun fisik (Danisworo, 1992). Dari aspek proses disain perkotaan, konservasi harus memproteksi keberadaan lingkungan dan ruang kota yang merupakan tempat bangunan atau kawasan bersejarah dan juga aktivitasnya (Shirvani, 1985).
Selain definisi yang telah diungkapkan diatas, adapun tujuan dari konservasi diantaranya :
• Untuk memelihara maupun melindungi tempat-tempat yang dianggap berharga supaya tidak hancur, berubah atau punah.
Contoh : Preservasi bangunan kota lama seperti Museum Fatahillah di Jakarta. Museum Fatahillah termasuk bangunan pemugaran kelas A yang seluruh elemen fasade harus dipertahankan sesuai dengan kondisi aslinya. Jika terjadi perubahan dan didapati data asli maka harus di kembalikan ke bentuk aslinya.
Gambar 1. Museum Fatahillah
Sumber : (https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gouverneurskantoor_100415.jpg), pada 30 Maret 2018
• Untuk menekankan kembali pada pemakaian bangunan lama supaya tidak terlantar, disini maksudnya apakah dengan cara menghidupkan kembali fungsi yang sebelumnya dari bangunan tersebut atau mengganti fungsi lama dengan fungsi baru yang memang diperlukan.
Contoh : Revitalisasi bangunan kota lama seperti Café Batavia di Jakarta. Café Batavia yang didirikan tahun 1830 menurut sejarah memiliki fungsi sebagai hunian dan kantor. Kini divitalkan kembali dengan fungsi yang berbeda yakni sebagai area komersil berupa restoran.
Gambar 2. Café Batavia
Sumber : (https://wisatasejarahjakartablog.wordpress.com/cafe-batavia/), pada 30 Maret 2018
• Untuk melindungi benda-benda sejarah atau benda jaman purbakala dari kehancuran atau kerusakan yang diakibatkan oleh faktor alam, mikro organisme dan kimiawi.
Contoh : Konservasi bangunan kota lama seperti Lawang Sewu di Semarang. Lawang Sewu yang didirikan tahun 1904 mengalami peristiwa panjang dan menjadi saksi sejarah peperangan kemerdekaan Republik Indonesia. Karena dimakan usia, beberapa bagian bangunan memiliki kerusakan baik secara mekanis (pecah atau rapuh), fisis (cat yang mengelupas), khemis dan bio khemis (aktifitas hewan) sehingga memerlukan perbaikan untuk mempertahankan bangunan Lawang Sewu.
Gambar 3. Lawang Sewu
Sumber : (http://reyhanzidnyy.blogspot.co.id/2016/03/konservasi-arsitektuk-bangunan-lawang.html) , pada 27 Maret 2018
• Memanfaatkan objek pelestarian untuk menunjang kehidupan masa kini.• Mengarahkan perkembangan masa kini yang diselaraskan dengan perencanaan masa lalu, tercermin dalam obyek pelestarian.
• Menampilkan sejarah pertumbuhan lingkungan kota, dalam wujud fisik tiga dimensi.
Sumber dan Referensi
http://www.pengertianku.net/2015/08/pengertian-konservasi-dan-tujuannya-serta-manfaatnya.html, diakses 26 Maret 2018
https://raditmahindro.blogspot.co.id/2016/12/hotel-indonesia-history.html, diakses 26 Maret 2018
http://dibalik-kaca.blogspot.co.id/2014/11/47-tahun-berdirinya-hotel-indonesia.html, diakses 26 Maret 2018
https://www.scribd.com/document/359204245/Konservasi-Arsitektur, diakses 26 Maret 2018
http://reyhanzidnyy.blogspot.co.id/2016/03/konservasi-arsitektuk-bangunan-lawang.html, diakses 27 Maret 2018
http://vansugeng.blogspot.co.id/2016/12/tipologi-bangunan-perkantoran.html), diakses 27 Maret 2018
Komentar
Posting Komentar